Film “Like & Share” adalah sebuah film drama remaja Indonesia yang disutradarai oleh Gina S. Noer sekaligus penulis naskah dalam film ini. Film Like & Share menekan pada eksplorasi pubertas dan seksualitas dua remaja perempuan yang bersahabat, Lisa dan Sarah. “Like & Share” berfokus pada kisah dua sahabat, Lisa (Aurélie Moeremans) dan Sarah (Arawinda Kirana). Keduanya menjalani masa remaja mereka yang sangat dipengaruhi oleh dunia media sosial. Kondisi tersebut membuat keduanya sangat terobsesi dengan popularitas di dunia maya, sehingga mengukur nilai diri mereka berdasarkan jumlah “like” dan “share” yang mereka terima.
Dalam film ini Lisa sebagai pemeran utama memiliki kepribadian yang ceria dan spontan. Ia selalu berusaha menampilkan kehidupan sempurna di media sosial. Sementara itu, Sarah memiliki kepribadian yang cenderung lebih introspektif dan pendiam. Lisa hidup berdua dengan ibunya yang suka menututnya sehingga membuat hubungan antara ibu dan anak tersebut kurang baik. Sementara Sarah adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama kakak laki-lakinya. Hubungan Sarah dengan kakak laki-lakinya juga tida terlalu intens, sehingga keduanya tidak terlalu menjalin komunikasi secara mendalam. Sarah kerap memendam segala hal yang dirasakannya secara pribadi.
Lisa dan Sarah memiliki hubungan persahabatan yang baik seakan-akan tampak tak terpisahkan tetapi, di balik persahabatan keduanya sama-sama menghadapi persoalan pribadi yang cukup kompleks. Hal ini membuat keduanya memutuskan untuk saling terbuka dan saling melengkapi satu sama lain.
Namun, permasalahan mereka menjadi pelik ketika Lisa terobsesi dengan pornografi dan Sarah menjadi korban perkosaan. Film ini mengangkat isu-isu yang masih dianggap tabu, seperti persoalan pornografi, pelecehan seksual, dan pemerkosaan. Film “Like & Share” berusaha mengangkat isu-isu yang sensitif di masyarakat, serta menampilkan perjalanan dua remaja melawan dampak kekerasan seksual yang mereka alami bersama-sama.
Film “Like & Share” berisi beberapa pesan moral yang relevan dengan kehidupan remaja. Pertama, pendidikan seksual film ini menekankan pentingnya pendidikan seksual untuk para remaja. Pendidikan seksual yang diterapkan kepada remaja ini dapat memberikan pemahaman mengenai dampak dan efek buruk dari pergaulan bebas dan membuat keputusan yang lebih bijak. Kedua tentang batasan eksplorasi. film ini menekankan pentingnya memiliki batasan dalam melakukan eksplorasi masa remaja. Remaja harus memiliki kemampuan untuk memilah mana yang baik dan buruk agar tidak terjerumus pada sesuatu yang merugikan diri sendiri. Ketiga, korban kekerasan seksual film ini menghadirkan kisah korban kekerasan seksual dan bagaimana mereka dianggap sebagai korban. Film ini juga menekankan pentingnya perhatian terhadap korban kekerasan seksual dan perlindungan yang lebih baik. Keempat, dampak kecanduan pornografi film ini menampilkan dampak negatif kecanduan pornografi, seperti gangguan konsentrasi, imajinasi seks yang tidak realistis, dan gangguan kehidupan sosial, Pendidikan maupun pekerjaan. Kelima pentingnya perhatian terhadap kekerasan berbasis gender online (KBGO): Film ini menekankan pentingnya perhatian terhadap KBGO yang menimpa banyak remaja perempuan. Film ini juga menampilkan kisah dua remaja perempuan yang membuat konten ASMR dan berjuang melawan KBGO.
Tren dan Gaya Hidup: Film “Like & Share” menampilkan bagaimana tren populer dan gaya hidup yang ditampilkan di media sosial dapat mempengaruhi pilihan hidup remaja dan persepsi mereka tentang kesuksesan dan kebahagiaan. Idola dan Pengaruh: Peran influencer dan figur publik dalam membentuk opini dan perilaku remaja juga menjadi sorotan dalam film ini.
Tujuan yang ingin disampaikan dalam film “Like & Share” adalah mengangkat isu-isu sensitif terkait dengan seksualitas, pornografi, dan kekerasan seksual di kalangan remaja. Film ini membawa pesan edukasi yang mendalam, khususnya kepada remaja, tentang bahaya seks bebas dan pornografi. Dalam film ini membahas tentang perbedaan pemikiran antara anak dan orang tua serta bagaimana menghadapi perbedaan tersebut.
Film “Like & Share” juga membuka diskusi tentang keterbukaan hubungan dengan lawan jenis, konsensualitas, dan stigma terhadap korban kekerasan seksual. Dengan demikian, film ini berupaya untuk mengawal kebijakan publik yang baik dan berpihak pada korban, serta membuka pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab, seperti apakah telah bersedia berhubungan seks otomatis sudah bersedia berhubungan seksual non-konsensual.
Kontributor: Yohana Buttu